Rabu, 04 November 2015

Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi Sebelum Masehi


Untuk dapat berinteraksi, sejak zaman dahulu manusia sudah melakukan
komunikasi. Namun, alat dan cara komunikasi pada zaman dahulu masih sangat
sederhana. Seiring dengan perkembangan manusia, teknologi komunikasi pun juga
ikut berkembang. Perkembangan teknologi komunikasi dapat dibagi menjadi dua
kelompok.
1. Periode Sebelum Masehi
          Pada periode ini, manusia menggunakan alat seadanya untuk berkomunikasi.
Komunikasi pada periode sebelum masehi ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
periode sampai dengan 3000 SM dan periode sesudahnya. Memang, periode
3000 SM merupakan batas dimana komunikasi manusia mulai mengalami
perkembangan.
a. Periode Sampai dengan 3000 SM
          Sejak awal komunikasi nenek moyang kita masih terbatas pada pengenalan bentuk-bentuk benda yang mereka temukan. Mereka menggambarkan apa yang mereka lihat pada dinding-dinding gua. Pada saat itu, manusia masih hidup dengan cara berburu. Informasi yang tertulis pada dinding gua berupa gambar tentang kegiatan berburu dan binatang hasil buruannya. Untuk berkomunikasi langsung dengan manusia yang lain, mereka masih menggunakan bahasa dengusan, bahasa isyarat, dan gerakan tangan.
b. Periode 3000 SM
          Perkembangan komunikasi setelah periode 3000 SM dimulai saat Bangsa Sumeria untuk pertama kalinya menggunakan tulisan sebagai alat komunikasi mereka. Huruf yang mereka gunakan masih berupa simbol-simbol yang dikenal dengan sebutan piktograf. Penyebutan huruf-huruf piktograf ini menghasilkan suara yang berbeda-beda sehingga tulisan tersebut dapat membentuk sebuah kata, kalimat, dan bahasa yang mempunyai arti.
          Pada periode 2900 SM, Bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf-huruf hieroglif untuk berkomunikasi. Huruf ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan Bangsa Sumeria. Huruf hieroglif terdiri atas simbol-simbol tentang suatu objek, misalnya kapal-kapal, binatang, atau perkakas. Huruf ini juga dapat menunjukkan suatu gerakan dan menimbulkan rasa dari si penulis, misalnya menunjukkan waktudan perasaan gembira. Untuk menuliskan huruf-huruf hieroglif ini, mereka
menggunakan tanah liat sebagai medianya.
          Pada periode 500 SM, Bangsa Mesir Kuno mengembangkan komunikasi mereka dengan penggunaan serat papyrus sebagai kertas untuk menuliskan sebuah tulisan. Pohon papyrus banyak ditemukan di daerah ini.
          Pada periode 105 SM Bangsa China mulai menggunakan kertas untuk menulis. Kertas
ini terbuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, diratakan, dan kemudian dikeringkan. Penggunaan serat bambu ini juga memunculkan adanya temuan cap atau stempel (bambu yang dihaluskan, ditoreh, kemudian dilumuri tinta) yang hingga saat ini masih digunakan, termasuk oleh bangsa Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 TIK Kelas 9 SMP N 15 Bandung